Tugas Pengkajian Prosa

 Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan banyak disebutkan secara bersamaan dalam pengkajian sebuah karya naratif. Sebenarnya istilah tokoh dan penokohan tidak benar-benar merujuk pada definisi yang sama.

Abrams, (Nurgiyantoro, 2013: 247) menjelaskan bahwa “Tokoh adalah orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi atau drama, sedangkan penokohan (characterization) adalah penghadirkan tokoh dalam cerita fiksi atau drama dengan cara langsung atau tidak langsung dan mengundang pembaca untuk menafsirkan kualitas dirinya lewat kata dan tindakannya”.

Sebagaimana dikemukakan Abrams (Nurgiyantoro, 2013: 147) “Tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam sesuatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.”

Sedangkan, penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita (Kosasih, 2012: 67). Watak, perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk kepada kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2013: 247).

Tokoh

Merupakan individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan.

Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.

Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu

a)       Tokoh sentral protagonis.

Tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

b)      Tokoh sentral antagonis.

Tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu

a)       Tokoh andalan.

Tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis).

b)      Tokoh tambahan.

Tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.

c)       Tokoh lataran.

Tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.

Berdasarkan cara menampikan perwatakannya, tokoh dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

a)       Tokoh datar/sederhana/pipih.

Tokoh yang diungkapkan atau disoroti dari satu segi watak saja. Tokoh ini bersifat statis, wataknya sedikit sekali berubah, atau bahkan tidak berubah sama sekali (misalnya tokoh kartun, kancil, film animasi).

b)      Tokoh bulat/komplek/bundar.

Tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan watak.

 

Penokohan

Merupakan penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.

Metode penyajian watak tokoh:

a)       Metode analitis/langsung/diskursif.

Penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara langsung.

b)      Metode dramatik/taklangsung/ragaan.

Penyajian watak tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang. Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh.

c)       Metode kontekstual.

Penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang.

 

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM., ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu

a) Melalui apa yang dibuatnya, tindakan-tindakannya, terutama abagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.

b) Melalui ucapana-ucapannya. Dari ucapan kita dapat mengetahui apakah tokoh tersebut orang tua, orang berpendidikan, wanita atau pria, kasar atau halus.

c) Melalui penggambaran fisik tokoh.

d) Melalui pikiran-pikirannya

e) Melalui penerangan langsung.

 

Contoh analisis mengenai Tokoh dan Penokohan pada novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar

 


Novel Surat Kecil untuk Tuhan menceritakan kehidupan seorang gadis yang bernama Keke, gadis yang pintar, lincah, dan mudah bergaul. Hal ini terlihat dari banyaknya teman yang dekat dengan Keke dan prestasi belajarnya yang baik meskipun ia memiliki banyak kegiatan. Akan tetapi, ketika berusia 13 tahun kehidupan Keke diwarnai kesedihan karena ia mengalami penyakit kanker rabdomiosarkoma. Di tengah penderitaan menahan penyakitnya, Keke tetap berusaha kuat di depan keluarga dan teman-temannya. Ia bahkan mampu menyelesaikan ujian akhir sekolahnya dengan nilai yang baik. Setelah berjuang beberapa tahun melawan kanker, akhirnya Tuhan memanggil Keke untuk hidup bahagia bersama- Nya.

 

Tokoh

Tokoh Sentral:

o       Gita Sesa Wanda Cantika, biasa dipanggil Keke. => Tokoh sentral protagonist

Tokoh Bawahan:

o       Ayah Keke (Pak Jody) => Tokoh andalan protagonis

o       Chika => Tokoh andalan protagonis

o       Kak Kiki => Tokoh andalan protagonis

o       Andi (Kekasih Keke) => Tokoh andalan protagonis

o       Pak Iyus => Tokoh andalan protagonis

o       Bibi => Tokoh andalan protagonis

o       Angel => Tokoh andalan antagonis

o       Sahabat-sabahat Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, dan Andhini). => Tokoh andalan protagonist

o   Kakak Kelas Keke (Kak Keisya, Kak Juju, Kak Yasmin, Kak Ayu, Kak Deasy, Kak Dewi, Kak Rara, Kak Dian, Kak Devi, Kak Putri Kak Dina) => Tokoh lataran protagonist

o       dr. Adi Kusuma => Tokoh tambahan protagonis

o       Prof. Muklis => Tokoh tambahan protagonis

Penokohan

v  Keke =>  Tokoh utama yang berperan sebagai “Aku”. Ia adalah seorang gadis remaja yang bersemangat, pintar, aktif, pantang menyerah, religious dan juga tabah. Sifat Keke tersebut disampaikan penulis secara dramatik dalam bentuk pemikiran dan juga percakapan yang dilakukan oleh tokoh

v  Ayah (Pak Jody) => Pak Jody adalah seorang Ayah yang hebat, bijaksana, sabar, pantang menyerah dah juga religious. Penulis menggunakan metode dramatik dalam menyampaikan watak dari ayah Keke, terlihat dari pengakuan Keke dan juga tindakan yang dilakukan tokoh.

v  Andi => Andi adalah seorang pria tampan yang Keke kasihi. Andi sangat penuh perhatian dan juga penyayang, hal tersebut disampaikan secara dramatik melalui tindakan yang dilakukan oleh tokoh.

v  Chika => Chika adalah kakak tertua Keke, ia adalah seorang yang mandiri dan juga bertanggung jawab. Penggambaran watak tokoh Chika juga disampaikan secara dramatik oleh pengaarang.

v  Kiki => Kiki adalah kakak kedua Keke yang penyayang, pintar, dan juga dapat diandalkan. Kiki selalu membantu Keke dalam hal apapun.

v  Pak Iyus => Pak Iyus adalah orang yang lucu, bersahabat, dan juga sangat setia. Bahkan Pak Iyus sudah dianggap sebagai keluarga sendiri. Pak Iyus juga patuh dalam melaksanakan tugas dari Pak Jody untuk menjaga Keke.

v  Bibi => Bibi memiliki watak yang penuh perhatian, ketika Kiki sakit mata, ia dengan sigap dan penuh perhatian mencari obat mata lalu mengobati mata Kiki yang sakit. Ia adalah seorang asisten rumah tangga yang membantu keluarga Keke.

v  Sahabat-sahabat Keke => Sahabat-sahabat Keke digambarkan secara dramatik sebagai sahabat yang sangat baik dan setia kawan, mereka selalu ada untuk membantu  Keke dimasa-masa tersulitnya sekalipun.

v  Angel => Diceritakan bahwa Angel adalah seseorang yang memiliki sifat yang sombong dan senang mengejek teman sekolahnya termasuk Keke.

v  Kakak kelas Keke => Mereka adalah kakak kelas Keke yang baik, ramah, dan juga seru. Semasa sekolahnya, mereka sering mengajak Keke pergi keluar sekedar untuk hang-out bersama .

v  dr. Adi Kusuma => Beliau merupakan seorang dokter yang pertama kali merawat Keke saat Keke sakit, Beliau adalah seorang yang sangat baik dan juga bijaksana. Beliau memberikan saran-saran terbaik untuk Keke dalam menghadapi penyakitnya.

v  Prof. Mukhlis => Beliau adalah seorang Profesor yang ahli di bidang Kanker. Profesor Mukhlis adalah seorang yang baik hati, ia sangat berjuang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.

    Kesimpulan dari Penjabaran watak tokoh diatas adalah pengarang menggunakan metode dramatik dalam menyampaikan watak Tokoh. Dikarenakan penyampaian watak tokoh dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan tidak disampaikan secara langsung oleh pengarang melainkan melaui pemikiran, percakapan, tindakan tokoh yang disajikan pengarang, dan juga melalui keadaan yang terjadi pada tokoh.

 

 

Komentar

Postingan Populer